SOSIALISASI PEMBENTUKAN YAYASAN
Pusat Kegiatan Ummat |
Latar Belakang
Mushola Al Falah Perumahan Puncak Permata Sengkaling telah berdiri sejak tahun 2007. Berdirinya mushola ini telah dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan warga diantaranya, kegiatan sholat berjamaah, sholat ied, pengajian rutin, taman pendidikan al quran, peringatan hari besar Islam, sentra kegiatan anak, musyawarah warga dan lainnya.
Seiring dengan waktu, kegiatan ketakmiran sudah berkembang luas dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat khususnya dalam bidang sosial, keagamaan dan pendidikan. Agar kegiatan tersebut dapat dirasakan manfaatnya untuk masyarakat yang lebih luas serta dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, maka perlu dibentuk sebuah yayasan.
Maksud dan tujuan
Maksud dari pembentukan Yayasan Permata Al Falah adalah untuk mengembangkan kegiatan ketakmiran mushola Al Falah Perum Puncak Permata Sengkaling menjadi Yayasan Pelayanan Umat dalam bidang sosial, keagamaan dan pendidikan. Adapun tujuannya adalah sebagai wadah kegiatan pelayanan umat yang terpercaya dan dapat dipertanggungjawab-kan secara hukum.
Analisis Situasi
Internal
- Kondisi lingkungan perumahan yang kondusif untuk melaksanakan berbagai kegiatan.
- Pertumbuhan keluarga menetap dan jumlah anak usia sekolah di lingkungan perumahan.
- Mempunyai sumber daya manusia yang representative untuk mengelola kegiatan.
Eksternal
- Masih banyak warga di sekitar perumahan dengan kondisi ekonomi rendah.
- Masih banyak anak usia sekolah di sekitar perumahan yang belum mendapatkan pendidikan formal selayaknya.
- Kondisi sosial budaya masyarakat urban masih memerlukan berbagai aktifitas sosial keagamaan yang positif.
Rencana kegiatan
Dari uraian situasi kondisi internal dan eksternal lingkungan, maka Yayasan Permata Al Falah mengambil peran kegiatan dalam bidang-bidang sebagai berikut;
- Bidang Ketakmiran.
- Bidang Pendidikan.
- Bidang Sosial
- Bidang Ekonomi dan Pemberdayaan
- Bidang Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh (ZIS)
Susunan Pengurus
Pembina
- KH. Dr. M. Dhiya’udin K
- Dr. Nuddin Harahap
- Dr. Toto N
B. Pengurus
- Ketua I : Abdul Hadi Harahap, SPd
- Ketua II : Slamet Riyadi, SH
- Sekretaris I : Sabar Arifin, ST
- Sekretaris II : Ahmad Nurcholis, ST, MT
- Bendahara I : Nur Surahmat, SE
- Bendahara II : Bpk. Wiwid
C. Pengawas
- Dr. Abdul Muqit
- Syaefuddin Z. Syam, S.si
- Bpk. Kiswanto
- Bpk. H. Abdul Majid
D. Bidang kegiatan
- Ketakmiran : Slamet Riyadi, SH
- Pendidikan : Ahmad Fitri Sujatmiko, ST, MT
- Sosial : Bpk. Karseno, Bpk. Suparno
- Ekonomi & Pemberdayaan : Bpk. Darmanto
- Amil Zakat, Infaq & SHodaqoh : Ust.Abdullah, SAg
Penutup
Akhirnya, hanya dengan mengharap ridho Allah SWT semata, dukungan dan partisipasi dari segenap warga sangat diperlukan untuk menyukseskan kegiatan ini.
RENCANA PEMBANGUNAN
GEDUNG PENDIDIKAN ISLAM
PESAN KETAKMIRAN :
"Saudara-saudara sekalian, mari kita berkunjung dan berjamaah di mushola al-falah sebagai pusat kegiatan ummat, agar lebih dekat dengan Allah SWT dan memper-erat tali silaturrahmi antar sesama umat muslim, untuk menggapai ridho Allah, SWT"
Kepada :
Yth. Bpk / Ibu / Sdr / Warga Muslim
RT 06 RW 01 Desa Sumbersekar
Di Tempat
Assalamualaikum
wr wb,
Alhamdulillah,
segala puji hanya bagi Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita
semua. Sholawat serta salam semoga tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW.
Allah SWT, berfirman : “Perumpamaan (nafkah
yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah
adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap
bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (al-Baqarah:261)
Rasulallah SAW, bersabda “Pahala amalan
kebaikan yang bakal menghampiri seorang mukmin sepeninggalnya, beliau
menyebutkan diantaranya; mushaf (al-qur’an) yang ia tingalkan, masjid yang ia
bangun, sungai yang ia alirkan, atau sedekah yang ia keluarkan dari hartanya
dikala sehat, dan hidupnya, maka ia akan menghampirinya sepeninggalnya (HR.Ibnu
Majjah)
Berdasarkan masukan dari warga dan kesepakatan bersama
antara pihak Takmir Mushola Al-Falah dan pihak RT bahwa guna menunjang
pendanaan atas kebutuhan pembangunan fasilitas, sarana, prasarana dan
kegiatan-kegiatan ke-islaman Mushola
Al-Falah beserta TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an), maka kami memohon kepada warga agar dapat
menyisihkan sebagian hartanya untuk diinfaqkan guna kepentingan Mushola tersebut dengan teknis melalui/bersamaan
dengan pembayaran iuran bulanan RT. Infaq tersebut bersifat tidak wajib dan dengan
nilai yang tidak ditentukan (se-ikhlasnya).
Insya Allah Infaq tersebut sangat besar manfaatnya bagi
kepentingan umat khususnya kegiatan dakwah islamiyyah sebagai sarana
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dan Insya Allah
bermanfaat bagi pemberi infaq karena pahala yang akan terus mengalir sebagai
penghantar keselamatan kita di akherat kelak.
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan, semoga
Allah SWT senantiasa memberikan kelapangan rizqi dan kesehatan serta menerima amal
sholih kita semua, Amin. Atas
perhatiannya kami sampaikan terima kasih.
Wassalamualaikum
wr wb.
Ketua RT
Ketua Takmir
Ketua Takmir
Bpk
H.Abdul Hadi Harahab.
Bpk. Slamet Riyadi
Bpk. Slamet Riyadi
BULETIN AL-FALAH
Edisi : 03, tanggal 16 Rabi’ul Akhir
1433 H
Menikmati Keindahan Islam dengan Berjamaah di
Masjid (bag.1)
“Dan bersegeralah kamu menuju ampunan Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa”
(QS. Ali Imron : 133)
“Dan laksanakanlah sholat tunaikanlah zakat, dan rukuklah bersama
orang-orang yang rukuk” (QS. Al-Baqoroh : 43)
Saudara-saudara se-iman yang dirahmati oleh Allah, Swt Bahagia dan senang pasti akan kita rasakan
disaat kita mendapatkan undangan ataupun pangilan dari seorang yang terkenal
atau orang yang sangat mempunyai pengaruh/jabatan yang besar seperti halnya presiden, terlebih undangan tersebut
bersifat jamuan yang istimewa dengan segala macam hidangan mewah yang tersedia
disana. Begitu juga dengan Undangan Allah Swt sang Maha Kasih dengan limpahan
rahmat nan tulus yang telah dianugerahkan kepada kita, yang bahkan kita
sendiripun tak sanggup menghitung nikmat-nikmat-Nya. Limpahan rahmat Allah tak
hanya berhenti pada nikmat melalu rizqi yang kita dapat namun Allah memberi
kesempatan lain dengan cara mengundang
setiap harinya 5 waktu agar kita juga merasakan kebahagia yang sebenarnya/hakiki,
kebahagiaan ruhani yang rasanya melebihi kenikmatan jasmani, undangan itu ialah
kalimat “Hayya ‘alasholah, hayya ‘alal falah” yang terdapat dalam
kalimat adzan, adapun artinya ialah “Marilah kita sholat, marilah kita meraih kebahagiaan”,
subhanallah undangan Allah tidak main-main tapi ajakan yang membawa kebahagiaan
dimana kebahagiaan tersebut adalah tujuan dalam kehidupan kita ini, apakah
tidak rugi kalau kita menolaknya?. Panggilan Adzan dari masjid/Mushola adalah
bukti Allah mencintai hambanya, pangilan dengan kalimat yang agung disertai
lantunan merdu menggetarkan sanubari kita, sudah sepatutnyalah kita balas cinta
Allah Swt dengan mendatangi rumah Allah
tersebut.
Sesungguhnya
diantara manfaat sholat berjamaah adalah untuk menghapus sikap individu di
dalam jiwa, dan menghancurkan sifat-sifat perpecahan.Dan di antara hikmah
pentingnya melakukan sholat berjamaah adalah mempererat persaudaraan yang sudah
terjalin.
Masjid atupun Mushola merupakan tempat menghimpun masyarakat dalam sholat lima waktu. Mereka duduk saling berdekatan, wajah saling bertatapan, tangan saling berjabatan, lisan saling menyapa saling senyum dan hati saling berpautan saling bertemu dalam satu tujuan dan harapan.Persatuan mana yang paling indah dan lebih dalam dari kesatuan orang yang sholat berjamaah.Sholat di belakang satu imam, sama-sama bermunajat kepada Tuhan yang satu, dan menghadap ke qiblat yang satu “Ka’bah yang mulia” Mereka melakukan amal yang satu, rukuk dan sujud kepada Allah. Kesatuan ini adalah merupakan wujud dari ruh islam yang bersumber dari firman Allah: “Sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara…” (Al-Hujuraat : 10).
Masjid atupun Mushola merupakan tempat menghimpun masyarakat dalam sholat lima waktu. Mereka duduk saling berdekatan, wajah saling bertatapan, tangan saling berjabatan, lisan saling menyapa saling senyum dan hati saling berpautan saling bertemu dalam satu tujuan dan harapan.Persatuan mana yang paling indah dan lebih dalam dari kesatuan orang yang sholat berjamaah.Sholat di belakang satu imam, sama-sama bermunajat kepada Tuhan yang satu, dan menghadap ke qiblat yang satu “Ka’bah yang mulia” Mereka melakukan amal yang satu, rukuk dan sujud kepada Allah. Kesatuan ini adalah merupakan wujud dari ruh islam yang bersumber dari firman Allah: “Sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara…” (Al-Hujuraat : 10).
Sebuah
keutamaan yang pernah digambarkan oleh Rosulullah saw adalah bahwa orang yang
hatinya terpaut selalu dengan masjid akan mendapat naungan di bawah naungan
Allah pada hari akherat kelak. Imam Bukhori dan Imam Muslim meriwayatkan sebuah
hadist yang berbunyi :“Tujuh golongan yang akan mendapat naungan di bawah
naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, di
antaranya: Imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah dan
orang yang hatinya terpaut dengan masjid”.
Imam
Nawawi menjelaskan maksud dari orang yang hatinya terpaut dengan masjid adalah
orang yang sangat cinta dengan masjid dan selalu berupaya untuksholatdidalamnya.
Keutamaan
lain yang disampaikan oleh Rosulullah adalah keutamaan berjalan menuju masjid
untuk melaksanaakan sholat berjamaah. Karena perjalanaan ini akan ditulis
setiap langkahnya adalah kebaikan sebagai mana hadist dari Rosulullah: “Dari
Jabir bin Abdullah Ra ia berkata, Bani salamah ingin pindah ke dekat masjid,
maka sampailah berita itu kepada Rosulullah saw, kemudian Rosulullah bersabda:
Wahai bani salamah, tempat tinggal kalian menulis setiap langkah kalian.
Ditulisnya
kebaikan setiap langkah ini bukan hanya dalam perjalanan pergi menuju masjid
saja akan tetapi perjalanan pulangpun ditulis kebaikan yang serupa, sebagaimana
hadist lain yang diceritakan oleh sahabat rosulullah, Ubai bin Ka’ab: Dari Ubai
bin Ka’ab menceritakan seorang dari Anshor yang tidak pernah ketinggalan sholat
berjamaah, dan tidak ingin rumahnya berada di samping masjid. Ia berkata kepada
nabi: “Tidaklah membahagiakan ku jika rumahku berada di samping masjid, aku
menginginkan agar ditulis untuk kebaikan perjalananku menuju masjid dan
pulangku ke keluargaku.” Maka nabi SAW bersabada: “Semoga Allah mengumpulkan
semua itu untukmu.Itulah gambaran dari semangatnya para sahabat dalam meraih
prestasi kebaikan di sisi Allah.
Kaum
muslimin yang dimuliakan Allah. Keutamaan berjalan menuju masjid yang lain
adalah dihapuskan dosa dan diangkat derajat di sisi Allah. Rosulullah bersabda:
Dari Abu Hurairoh ra. Sesungguhnya Rosulullah bersabda: “Maukah kalian aku
tunjukkan sesuatu yang dapat menghapus kesalahan dan meninggikan derajat”,
mereka menjawab: “Mau ya Rasulullah?”. “Berwudhu pada saat yang tidak
menyenangkan (saat dingin dan sakit) dan memperbanyak langkah ke masjid, dan
menunggu shalat setelah shalat, itulah jihad, itulah jihad” (HR. Muslim)
Imam
Adu Dawud dalam kitab Aunul Ma’bud menyebutkan bahwa melaksanakan sholat secara
berjamaah sebanding dengan pahala haji. Sebagaiamana hadist dari
Rosulullah:Dari Abu Umamah ra, Rosulullah saw bersabda: “Siapa yang keluar dari
rumahnya dalam keadaan suci untuk menunaikan sholat wajib maka bagi nyaganjaran
seperti ganjaran orang yang berihram untuk haji”.Subhanallah luar biasa sekali
pahala tersebut.
Pergi
menuju masjid untuk sholat berjamaah dan pulang kembali ke rumah, ternyata
dihitung seperti dalam kondisi sholat. Hal ini sampaikan Imam Ibnu Khuzaimah
dalam kitab shohihnya, ia meriwayatkan dari Abu Hurairoh ra, Nabi SAW
bersabda:“Apabila salah seorang dari kalian berwudhu dirumahnya kemudian datang
ke masjid, maka ia dalam kondisi sholat sampai ia pulang kembali ke rumahnya.
(Dishohihkan oleh Imam Al-Bani).
Sungguh
sangat indah sekali jika sholat 5 waktu kita jalani dengan kehadiran kita di
rumah-rumah Allah dimanapun kita berada, di tempat kerja, di perjalanan, waktu
berwisata dll.sesungguhnya Allah tidak mungkin mengundang dengan kalimat “mari
menuju kebahagiaan” jika tidak ada kebahagiaan dalam sholat berjamaah di
masjid, sebagaimana undangan jamuan presiden yang tidak mungkin tidak ada
hidangan didalamnya.
Saat
secara fisik begitu capek setelah bekerja seharian bahkan terkadang menimbulkan
terkurasnya fikiran disebabkan permasalahan pekerjaan yang timbul maka hal
tersebut bukanlah alasan untu mengabaikan ajakan menuju ke bahagiaan di masjid,
sebab jika kita mau memenjalaninya dengan tulus dan mengharap ridho Allah maka
rasa penat dan capek tersebut justeru akan hilang berganti kesejukan hati dan
fikiran karena kita merasa dekat dengan sang Pencipta.
Kaum
Muslimin yang dirahmati Allah, Swt. Kehidupan kita tidak hanya berhenti didunia
ini, namun diakherat adalah yang hakiki, di dunia tempat menanam amal di
akherat-lah balasan amal itu akan berbuah dan membahagiakan kita, buah itu
ialah surga. Tidaklah patut kita menunda undangan Allah, karena waktu terus
berputar dan kita tidak tahu ajal kapan datang. Semoga kita mendapatkan hidayah
dari Allah Swt. Amin
Menikmati Keindahan Islam dengan Berjamaah di
Masjid (bag.2)
“Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari
esok (Akhirat)…” (QS. Al-Hasr 18)
“(Ingatlah) pada hari ketika betis disingkapkan dan mereka diseru
untuk bersujud; maka mereka tidak mampu, pandangan mereka tertunduk ke bawah,
diliputi kehinaan. Dan sungguh, dahulu (di dunia) mereka telah diseru untuk
bersujud pada waktu mereka sehat (tetapi mereka tidak melakukan)” (QS. Al-Qalam
: 42- 43)
Saudara-saudara se-iman yang dirahmati oleh Allah Swt. Pada bagian
pertama telah dibahas tentang indahnya panggilan Allah Swt melalui kalimat
adzan “Hayya ‘alasholah, hayya ‘alal
falah” yang artinya ialah “Marilah kita sholat, marilah kita meraih kebahagiaan”
sebagai bukti cinta Allah kepada kita semua supaya kita menuju rumah Allah
untuk sholat berjamaah agar kebahagiaan selalu bersemayam di sanubari kita, lalu disampaikan
juga tentang hikmah sholat berjamaah yaitu untuk mempererat persaudaraan yang
sudah terjalin, dan merupakan persatuan yang paling indah dalam kehidupan ini.
Kemudian disampaikan juga Keutamaan berjalan
menuju ke masjid dengan ditulisnya kebaikan setiap langkah baik menuju masjid
ataupun pulang dari masjid.Serta dihapuskan dosa dan diangkat derajat di sisi
Allah.Serta hadist yang menyebutkan bahwa melaksanakan sholat secara berjamaah
sebanding dengan pahala haji.
Saudara kaum muslimin yang dirahmati
oleh Allah Swt. bagaimanakah perasaan kita ketika bertemu dengan salah satu
anggota keluarga yang hilang? Pasti ada
perasaan haru, ceria bahagia dan gembira
bukan? Begitu juga dengan Allah saat menyambut kehadiran kita di masjid, kegembiraan
Allah diibaratkan seperti itu, sebagaimana di ungkapkan dalam hadits Nabi
Muhammad Saw. yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra : “Tidaklah seorang
laki-laki Muslim senantiasa menghadiri masjid untuk (mengerjakan) shalat dan
(melakukan) dzikir, melainkan Allah Swt akan menyambutnya dengan keceriaan,
sebagaimana cerianya keluarga yang menyambut kedatangan salah satu anggotanya
yang hilang jika dia telah kembali kepada mereka”. (HR. Ibnu Majah dan
al-Hakim.Al Hakim berkata “(hadist) shahih berdasar syarat Bukhori-Muslim).
Ibnu Khuzaimah pun membuatkan babatau
pembahasan khusus terkait dengan hadist ini, sesuai dengan pernyataan : “Bab
perbuatan yang menghadirkan kegembiraan Allah Swt, yaitu karena hamba-Nya
berjalan menuju masjid dalam keadaan berwudhu.” (shahih Ibnu Khuzaimah
(II/374)
Subhanallah, marilah kita renungi
hadist diatas sungguh mempesona kedalaman maknanya, betapa luar biasa sekali
jika kita mengetahui bahwa ternyata Allah menyambut kita dengan kegembiraan yag
diibaratkan sama dengan gembiranya pertemuan dengan salah satu keluarga kita
yang hilang, bukan hanya keluarga yang berjauhan tempat tinggal…tapi keluarga
yang benar-benar telah dinantikan pertemuannya. Yang bergembira dalam hal ini bukanlah
siapa-siapa tapi Sang Maha Kasih dan Pencipta semestaraya ini. Jika pertemuan
yang membahagiakan antara makhluk saja begitu menggembirakan dan pastinya
segala jamuan dan perayaan akan dilakukan, lalu bagaimana tidak dengan Allah?
Allah pasti akan memberikan hidangan serta perayaan berbentuk rahmat yang
nantinya pasti akan kita rasakan, tentunyajika kita mau bersabar serta istiqomahdalam menjalaninya.
Bukan hanya itu, para malaikat-pun
mendo’akan orang yang senantiasa hadir di masjid danmemohonkan ampunan baginya.
Allah Swt berfirman yang artinya : “Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan
para malaikat-Nya (memohonkan ampunan kepadamu), agar Dia mengeluarkan kamu
dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan Dia maha Penyayang kepada
orang-orang yang beriman.” (QS. Al Ahzab; 43).
Dalam Hadits yang diriwatkan oleh
Abu Hurairah ra. Rasulallah SAW bersabda : “Sesungguhnya salah seorang dari
kalian senantiasa berada di dalam shalat selama shalat itu menahannya
(maksudnya : menunggu untuk didirikan shalat. Pen), sedangkan para malaikat
berdo’a untuknya: ‘Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, kasihanilah dia,’ selama
ia belum bangkit dari shalatnya atau berhadast…” (HR. Bukhari-Muslim).
Merupakan sebuah keistimewaan
tersendiri bagi kita ketika malaikat-pun memohonkan ampunan dan belas kasihan kepada
Allah, bukankah memang itu yang kita harapkan yaitu ampunan dari Allah,disaat
hidup kita dipenuhi dengan perbuatan-perbuatan yang mungkin tidak sukai oleh
Allah atau bahkan dosa-dosa baik yang sengaja maupun tidak disengaja karena
kelemahan kita, dan yang memohonkan ampunan itu adalah malaikat, makhluk yang
suci yang selalu patuh kepada Allah, jika kita shalat sendiri dirumah adakah
malaikat mendo’akan kita?
Bukan hanya setiap langkah dalam perjalanan
menuju dan pulang dari masjid yang ditulis kebaikan serta diampuni dosanya namun
keutamaan yang lain ialah ‘menanti shalat setelah shalat’ sebagai salah satu faktor
yang dapat menghapus dosa dan mensucikan hamba dari berbagai kesalahan.
Sebagaimana Hadits yang diriwayatkan lagi oleh Abu Hurairah ra. Bahwasannya
Rasulallah SAW. Bersabda : “Maukah aku tunjukan kepada kalian sesuatu yang
karenanya Allah menghapus berbagai kesalahan dan meninggikan derajat?” Para
sahabat menjawab : “Ya, wahai Rasulalah.” Beliau bersabda: “yaitu menyempurnakan
wudhu dalam situasi yang tidak disukai, memperbanyak langkah menuju masjid, dan
menantikan shalat setelah shalat (sebelumnya). Yang demikian itulah ribaath.
Yang demikian itulah ribaath (pengikat diri pada ketaatan berjihad).
(HR.Muslim). Sungguh sangat luar biasa sekali keutamaan tersebut sehingga Allah
menyamakan dengan ketaatan berjuang/jihad di jalan Allah. Menanti shalat
setelah shalat sangat mungkin dilakukan ketika selesai shalat maghrib untuk menunggu waktu ‘isya’ karena jarak waktu yang
berdekatan. Tentunya dengan menggunakan waktu tersebut untuk berdzikir, membaca
al-qur’an ataupun belajar membaca al-qur’an bagi yang belum lancar bacaannya
dengan cara tadarrus al-qur’an bersama-sama. Atau bisa dipergunakan waktu
tersebut untuk membahas permasalahan-permasalahan umat atau membahas
kemajuan-kemajuan keagamaan atau hal yang lain yang dirasa bermanfaat, sungguh
inilah kiranya keharmonisan beragama dan bermasyarakat yang indah dan
menyenangkan.
Memang sudah seharusnya kita
menyadarkan diri kita akan pentingnya beramal/berbuat guna menggapai kuwalitas kehidupanyang lebih
baik, tentunya bukan hanya berbuat hanya sekedar memenuhi kebutuhan jasmani
yang notabene berbentuk materi namun beramal ibadah untuk kebutuhan ruhani juga
harus diperhatikan karena didalam ruhani-lah sesungguhnya kebahagiaan itu
dirasakan, jika hanya jasmani yang diperhatikan maka dampak yang ada adalah
kesenangan yang bersifat duniawi padahal kesenangan dengan kebahagian amatlah
berbeda.Jika kesenangan dunia sangatlah semu dan sementara namun kebahagiaan
ruhani bersifat kekal abadi karena dekat dengan Sang Maha Pencipta.
Memang terkadang sangat berat untuk
melatih kebiasaan mendatangi mushola/masjid apalagi saat aktifitas pekerjaan
yang sangat padat sehingga setelah sampai rumah amatlah capek jika harus
berjalan kaki, namun tidak ada perbuatan amal baik yang mana Allah tidak
membalasnya, kenyataannya balasan setiap langkah perjalanan menuju masjid
setiap langkahnya dihapus dosa-dosa dan dinaikkan derajat disisi Allah.
Diperlukan niatan yang sangat kuat untuk memulai dengan tujuan menggapai ridho
Allah, mendapatkan rahmat, ampunan serta mencari kebahagian baik didunia maupun
akherat.
Sebagaimana kita mendidik
putra-putri kita untuk belajar karena kegunaan kehidupan yang baik dimasa
depan, begitu juga dengan kita harus dapat menanamkan pemahaman bahwa beramal
ibadah dan mencari keutamaan-keutaman salah satunya keutamaan berjamaah di
masjid adalah sangat berguna bagi keselamatan dan kebahagiaan di akherat
kelak.Semoga Kita senantiasa diberi petunjuk oleh Allah SWT.Amin.
menggunakan waktu tersebut untuk
berdzikir, membaca al-qur’an ataupun belajar membaca al-qur’an bagi yang belum
lancar bacaannya dengan cara tadarrus al-qur’an bersama-sama. Atau bisa
dipergunakan waktu tersebut untuk membahas permasalahan-permasalahan umat atau
membahas kemajuan-kemajuan keagamaan atau hal yang lain yang dirasa bermanfaat,
sungguh inilah kiranya keharmonisan beragama dan bermasyarakat yang indah dan
menyenangkan.
Memang sudah seharusnya kita
menyadarkan diri kita akan pentingnya beramal/berbuat guna menggapai kuwalitas kehidupan yang lebih
baik, tentunya bukan hanya berbuat hanya sekedar memenuhi kebutuhan jasmani
yang notabene berbentuk materi namun beramal ibadah untuk kebutuhan ruhani juga
harus diperhatikan karena didalam ruhani-lah sesungguhnya kebahagiaan itu
dirasakan, jika hanya jasmani yang diperhatikan maka dampak yang ada adalah
kesenangan yang bersifat duniawi padahal kesenangan dengan kebahagian amatlah
berbeda. Jika kesenangan dunia sangatlah semu dan sementara namun kebahagiaan
ruhani bersifat kekal abadi karena dekat dengan Sang Maha Pencipta.
Memang terkadang sangat berat untuk
melatih kebiasaan mendatangi mushola/masjid apalagi saat aktifitas pekerjaan
yang sangat padat sehingga setelah sampai rumah amatlah capek jika harus
berjalan kaki, namun tidak ada perbuatan amal baik yang mana Allah tidak membalasnya,
kenyataannya balasan setiap langkah perjalanan menuju masjid setiap langkahnya
dihapus dosa-dosa dan dinaikkan derajat disisi Allah. Diperlukan niatan yang
sangat kuat untuk memulai dengan tujuan menggapai ridho Allah, mendapatkan
rahmat, ampunan serta mencari kebahagian baik didunia maupun akherat.
Sebagaimana kita mendidik
putra-putri kita agar belajar karena kegunaan bagi kehidupan yang baik dimasa
depan, begitu juga dengan kita harus dapat menanamkan pemahaman bahwa beramal
ibadah disertai mencari keutamaan-keutaman salah satunya keutamaan berjamaah di
masjid adalah sangat berguna bagi keselamatan dan kebahagiaan di akherat kelak.
Semoga Kita senantiasa diberi petunjuk oleh Allah SWT.Amin.
Menikmati
Keindahan Islam dengan Berjamaah di Masjid (bag.3)
”Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka
merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk”. (QS. At-Taubah
: 18)
Saudara-saudara se-iman yang
dirahmati oleh Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, telah bersabda :
“Shalat jama'ah lebih
utama dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian”(HR. Muslim)
Hadist diatas memberikan
informasi tentang keutamaan shalat berjamaah yaitu lebih tinggi 27 derajat
dibanding sholat sendirian.Pada buletin sebelumnya-pun telah disampaikan
beberapa keutamaan-keutamaan berdasarkan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang
jika disimpulkan diantaranya ialah :
- Bahwa orang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid akan
mendapat naungan di bawah naungan Allah pada hari akherat kelak.
-
Ditulisnya kebaikan setiap langkah baik perjalanan menuju
dan pulang dari masjid.
-
Dihapuskan dosa dan diangkat derajat di sisi Allah.
-
Melaksanakan sholat secara berjamaah sebanding dengan pahala
haji.
-
Kedatangan dimasjid Disambut keceriaan oleh Allah SWT.
-
Para malaikat-pun mendo’akan orang yang senantiasa hadir di
masjid dan memohonkan ampunan baginya.
-
Allah menyamakan dengan ketaatan berjuang/jihad di jalan
Allah.
Tentunya
masih banyak lagi keutamaan-keutamaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada
hambanya bagi yang senantiasa istiqomah sholat berjamaah dimasjid,bukankah hal
tersebut merupakan sebuah keutamaan yang mengembirakan jika kita merasa orang
yang sangat membutuhkan kebahagiaan dan keselamatan hidup?Sungguh Allah
benar-benar Maha Pemurah.
Setelah
kita membahas keutamaan-keutamaan sholat berjamaah maka alangkah baiknya kita
juga mengetahui adakah keringanan bagi kita jika tidak memenuhi panggilan agung
dari Allah SWT setiap lima waktu shalat?Hal ini akan terjawab oleh hadits Nabi
Muhammad SAW sebagai berikut :
Abu Umamah
RA bercerita : “Ibnu Ummi Maktum RA datang menghadap Rasulallah SAW dia adalah
seorang yang buta, dia kemudian berkata kepada Rasulallah : ‘wahai Rasulallah,
demi ayah dan ibuku, aku ini sebagaimana yang engkau lihat, usiaku telah udzur,
tulangku telah rapuh, dan penglihatanku telah sirna. Aku memiliki seorang
penuntun yang panduannya tidak sesuai untukku, maka, apakah engkau memberikan keringanan
bagiku untuk melakukan shalat dirumahku?’ Beliau bertanya : ‘apakah kamu
mendengar muadzin dari rumah yang kamu diami?’ dia menjawab : ‘ya, wahai
Rasulallah’. Beliau SAW pun bersabda: ‘aku tidak memberi keringanan untukmu.
Seandainya orang yang tidak akan (enggan) shalat berjamaah mengetahui pahala
yang diperuntukan bagi orang yang mendatanginya, niscaya orang yang tidak akan
berjamaah ini akan mendatanginya, sekalipun dengan merangkak diatas kedua tangan dan kakinya”.
HR. Athabrani dalam al-mu’jamul kabiir (VII/266).
Dalam
hadits tersebut dinyatakan bahkan orang buta-pun tetap diperintahkan untuk
mendatangi masjid saat terdengar adzan, terlebih kita yang masih dianugerahi
kesehatan.
Dalam hadist
tersebut juga disampaikan bahwa seandainya kita mengetahui pahala shalat
berjamaah di masjid maka kita akan mendatanginya walaupun disertai merangkak!
Subhanallah.
Sejalan dengan hadits
tersebut Selanjutnya Nabi Muhammad SAW juga memperkuat perintah untuk datang ke
masjid sebagaimana sabda beliau yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA :
“Sesungguhnya shalat yang
paling berat bagi orang-orang munafiq adalah shalat ‘isya’ dan shalat shubuh.
Seandainya mereka mengetahui pahala yang terdapat pada keduanya, niscaya mereka
akan mendatangikeduanya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku telah
berkeinginan kuat untuk memerintahkan shalat, lalu iqomat dikumandangkan,
kemudian aku memerintahkan seseorang agar mengimami orang-orang menunaikan
shalat, selanjutnya aku pergi bersama sejumlah orang laki-laki yang membawa
beberapa ikat kayu bakar menuju kesuatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lalu
aku membakar rumah-rumah mereka bersamaan penghuninya dengan api” (HR Bukhori
(no. 626) dan Muslim (no.651).
Sungguh sangat luar biasa
sekali ajaran-ajaran yang kerkandung dalam agama islam, penekanan untuk
melaksanakan shalat secara berjamaah bukanlah untuk menjadikan kita berat
karena harus bolak-balik kemasjid namun jika kita mengetahui keutamaan dan
manfaat bagi kehidupan kita maka pelaksanaanya akan sangat ringan, seringan
kita mencukupi kebutuhan jasad kita dengan makan sehari-hari, jika makan adalah
kebutuhan jasmani, maka kebutuhan ruhani adalah dengan cara mendisiplinkan ruhani
melalui hal-hal yang menuntun kita menuju pendekatan pada Allah SWT yang salah
satunya ialah dengan berjamaah di masjid maupun mushola. Orang yang beriman
harus yakin bahwa agama bukanlah untuk menjadi beban kehidupan namun justru
akan menghidupkan kehidupan, karena banyak yang menyangka kebahagiaan adalah
ketika sukses secara materi diperoleh padahal hakikatnya kehidupan yang
membahagiakan adalah ketika kita bisa merasakan kedekatan dengan Sang Pencipta
sehingga dapat melampui keadaan apapun dalam kehidupan ini baik rasa susah,
sedih, stress, kecewa, putus asa dll. berganti dengan rasa tawakal (berserah
diri), sabar, syukur dan ridho terhadap keputusan apapun yang diberika oleh
Allah SWT. Banyak sekali contoh manusia yang dalam hidupnya di angurahi
keberhasilan secara finansial namun suatu ketika Allah mengujinya dengan
musibah kebangkrutan maka jiwanya terguncang tidak tentu arah sehingga banyak
yang terjerumus ke lembah kenistaan seperti meminum minuman keras dan narkoba
sebagai pelampiasanya.Bahkan tidak sedikit yang bahtera kehidupannya mengalami
keguncangan dan keretakan dikarenakan kondisi tersebut.Na’udzubillahi min
dzalik.
Saudara-saudara
se-iman yang dirahmati oleh Allah SWT, kehadiran kita ke masjid dan mushola
ialah panggilan menuju kebahagiaan dunia dan akherat, di sana kita akan
menjalin persaudaraan serta menyambung silaturahmi walaupun kita berangkat dari
latarbelakang yang berbeda baik dalam
pemahaman agama maupun status sosial namun sesungguhnya kita adalah bersaudara
dan yang dipandang oleh Allah adalah hati kita, hati yang ikhlas dalam
melaksanakan ibadah.
Masjid merupakan Rumah Allah, tempat
ibadah, tempat yang dihadiri Malaikat, dan tempat turunnya rahmat. Oleh karena
itu, masjid memiliki kemuliaan dan penghormatan yang tidak dimiliki bangunan
lain, sehingga jika kita bersedia menghadirinya, tentunya kita adalah termasuk
golongan yang dikatakan dalam al-qur,ansurat
At-Taubah : 18sebagai orang-orang yang mendapat petunjuk, orang yang mendapat
petunjuk adalah orang yang diberi jalan oleh Allah SWT menuju keselamatan dunia
dan akhirat.
Semoga kita selalu diberi hidayah dan kekuatan oleh Allah SWT untuk
dapat istiqomah dijalan-Nya Amin
Kegiatan Tahun Baru Islam 1 Muharram
Santunan anak Yatim (tgl foto salah) |
Buka Bersama Anak Yatim |
LAPORAN
PENERIMAAN SANTUNAN
DALAM
RANGKA MENYAMBUT BULAN MUHARRAM 1434 H
Penerimaan :
- 3 (tiga) paket kardus Mie Instan
- Uang Sejumlah Rp. 4.515.000,- (empat juta limaratus limabelas ribu
rupiah)
Penyaluran :
- Santunan anak yatim dan dhu’afa’ warga Semanding 17 orang Rp. 1.700.000,-
- Santunan disalurkan ke panti asuhan Ni’matul Iman (P.Muhayyat) Rp. 1.415.000,-
- Diserahkan ke muslim Gaza,Palestina melalui BMH Rp. 1.200.000,-
Lain-lain :
- Belanja untuk buka bersama anak yatim-dhu’afa’ Rp. 200.000,-
- Paket 3 dus mie Instan diserahkan ke panti asuhan Ni’matul Iman
Total Rp.
4.515.000,-
Semoga Amal ibadah
kita diterima oleh Allah SWT. Amin.
Malang,
26 November 2012
Ketua
Ta’mir,
Slamet
Riyadi, SH
Pengajian Dalam Rangka Maulid Nabi Muhammad SAW
Skitar 10 dari 150 Undangan Pengajian |
Pembacaan Sholawat Nabi Oleh Anak2 TPQ |
IN MEMORIAN
"PENDIRIAN MUSHOLA"
Lahan Sebelum Didirikan |
Peletakan Batu Pertama Oleh Almh. Bp.Mujiman |
Istirahat dulu Ah.. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar